Klikpos.net/Bogor – Koordinator Fungsi Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta, Fouzia Perveen Chaudhry mengunjungi Galeri Handayani Geulis Batik Bogor di Jalan Bogor Baru A3 Nomor 16, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Kamis (17/3/2022).
Kunjungan Madam Fouzia Perveen Chaudhry ke Galeri Handayani bukan tanpa alasan, pasalnya ia sangat menyukai batik bermotif Tilu Sauyunan (Tiga Serangkai) yang ia dapat dari seorang koleganya.
Dengan nuansa santai alias informal, Madam Fouzia membuat taplak meja batik bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Owner Handayani Geulis Batik Bogor, Sri Ratna Handayani Budhie.
Tak disangka meski baru kali pertama membuat batik, Madam Fouzia sudah cukup cekatan menggores-gores canting di selembar kain. Hasil karya taplak meja batik bermotif daun talas, kupu-kupu dan bunga terompet buatannya itu ia bawa pulang ke negaranya sebagai oleh-oleh.
Owner Handayani Geulis Batik Bogor, Sri Ratna Handayani Budhie mengatakan, Madam Fouzia sebelumya mendapatkan batik dengan motif Tilu Sauyunan. Pada batik Tilu Sauyunan ini terdapat tiga simbol Kota Bogor, yakni Kujang yang melambangkan kekuatan, Daun Talas melambangkan popularitas dan bunga bangkai melambangkan keramahan Kota Bogor.
“Madam suka dengan batiknya, kebetulan lagi di Indonesia jadi datang ke galeri untuk melihat dan belajar. Kami senang kedatangan Madam Faouzia karena bisa menambah relasi dan menceritakan budaya Indonesia khususnya Kota Bogor,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman mengatakan, belum ada pembahasan kerja sama di kunjungan informal Madam Fouzia ke Galeri Handayani Geulis, namun Wali Kota Bogor turut senang atas kunjungan ini. Dari informasi yang ia dapat kemungkinan akan ada kunjungan lebih formal dari Kementerian Perdagangan dan Investasi Pakistan ke Galeri Handayani Geulis.
“Nanti bisa dibicarakan lebih lanjut dari pihak Batik Handayani Geulis apa ada yang bisa dikerjasamakan. Kami siap memfasilitasi dan mendampingi,” ujarnya.
Di sisi lain kata Atep, Kota Bogor bisa berbangga karena mempunyai potensi batik yang bagus meskipun belum sebanyak yang ada di Yogyakarta atau Pekalongan, tapi industri batik ini mulai bangkit di Kota Bogor. Apalagi batik merupakan warisan leluhur yang kini sudah menjadi destinasi wisata.
“Mudah-mudahan ada hikmah yang baik dan bisa merambah ke pengrajin atau produsen batik lainnya di Kota Bogor,” harapnya. (Adenan Manurung)