Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) H. Mochtar Mohamad (dok.pri).
Klikpos.net/Jakarta – Mencermati studi eksperimental efek calon presiden terhadap partai atau efek ekor jas (coattail effect) oleh Prof Saiful Mujani yang hasilnya tayang di SMRCTV Channel Youtube dua minggu lalu menarik untuk referensi, terlebih kajiannya hanya untuk PDI Perjuangan dan Capresnya antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Alasan Saiful Mujani membuat studi eksperimental ini karena partai yang sudah pasti mengusung Capres/Cawapres hari ini baru PDI Perjuangan dengan 128 kursi.
Dikatakan, efek ekor jas akan menyebabkan partai yang mencalonkan Capres dengan elektabilitas bagus maka hasil pemilu legislatifnya akan bagus.
Studi eksperimental itu dilakukan dengan cara diukur dengan patokan terhadap hasil survei atas pertanyaan jika Pileg dilakukan sekarang apakah akan memilih PDI Perjuangan?
Hasil survei atas pertanyaan itu adalah, yang memilih PDI Perjuangan 28%, tidak memilih PDI Perjuangan 43%, sedang yang belum memutuskan pilihan 29% dengan menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Selanjutnya hasil tersebut digunakan untuk mengukur efek ekor jas terhadap beberapa nama calon presiden terhadap hasil survei yang memilih PDI Perjuangan
Hasilnya, eksperimen treatment 1 dengan Capres Puan Maharani hasilnya yang memilih PDI Perjuangan 25% (turun), tidak memilih sebanyak 44% (naik) dan belum menentukan pilihan atau tidak tahu/tidak jawab sebesar 31% (naik). Hasil ini negatif 0,025 dari 28% atau mengurangi suara PDI Perjuangan.
Eksperimen treatment 2 dengan Capres Ganjar Pranowo hasilnya yang memilih PDI Perjuangan 43% (naik), tidak memilih 33% (turun) dan belum menentukan 24% (turun). Hasil ini berarti memperkuat PDI Perjuangan secara signifikan dengan kenaikan 15%.
Mengomentari hasil survei yang dilakukan SMRC di bulan Agustus 2022 tersebut, Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) kepada Klikpos di Jakarta, Selasa 18 Oktober 2022 menyebutkan, “dari eksperimen tersebut bisa disimpulkan kalau PDI Perjuangan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 maka hasil kursi di Pemilu Legislatif 2024 untuk PDI Perjuangan bisa di kisaran 40% sd 60%,” tandasnya.
Mochtar Mohamad menambahkan elektabilitas calon presiden dilakukan survei 3 periode terahir oleh SMRC yakni Maret 2022 dengan hasil Ganjar Pranowo 18,1%, Prabowo Subianto 17,6% dan Anies Baswedan 14,4%.
Survei bulan Mei 2022 hasilnya menunjukan Ganjar Pranowo 22,5%, Prabowo Subianto 17,5% dan Anies Baswedan 13,2%.
Sedangkan survei Agustus 2022 hasilnya Ganjar Pranowo 25,5%, Prabowo Subianto 16,7% dan Anies Baswedan 14,4%.
Elektabilitas 3 besar dari data ini bisa disimpulkan Ganjar Pranowo trend naik, Prabowo Subianto trend turun
dan Anies Baswedan stagnan.
Sementara itu Survei Charta Politika 3 periode terakhir hasilnya adalah
April 2022 Ganjar Pranowo 29,2%, Prabowo Subianto 23% dan Anies Baswedan 20,2%.
Juni 2022 Ganjar Pranowo 31,2%, Prabowo 23,4 % dan Anies Baswedan 20%.
September 2022 Ganjar Pranowo 31,3%, Prabowo Subianto 24%, Anies Baswedan 20,6 %.
Dari 3 besar Capres Survei Charta Politika tersebut trendnya Ganjar Pranowo naik, Prabowo Subianto stagnan dan Anies Baswedan turun naik.
Sedangkan untuk elektabitas Cawapres survei Charta Politika tanggal 3 sd 13 September 2022 hasilnya, Sandiaga Uno 22,3%, Ridwan Kamil 20,8% dan Puan Maharani 3,2 %.
Sementara itu untuk simulasi pasangan Capres-Cawapres hasilnya Ganjar-Sandi 34,7%, Prabowo-Muhaimin 24,8% dan Anies AHY 22,8%.
Adapun Survei LSI Deni JA yang dirilis 10 Oktober 2022 hanya mengeluarkan simulasi pasangan. Hasilnya, pasangan Ganjar-Airlangga 30 %, Prabowo-Puan 23,9%, Anies-AHY 22,8 dan yang belum menentukan pilihan (TT/TJ) 23,3 %.
Ketua Dewan Pembina LGP Mochtar Mohamad menyebutkan, dari data 3 lembaga survei ternama di Indonesia SMRC, Charta Politika dan LSI Deny JA bisa disimpulkan, Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Ridwan Kamil/Sandiaga Uno/Puan Maharani/Airlangga Hartarto berpeluang besar memenangi Pilpres 2024dan bisa dipastikan PDI Perjuangan bakal menciptakan hattrick di Pemilu legislatif, bahkan Pileg 2024 hasilnya akan melebihi Pemilu 1999 dimana PDI Perjuangan menang 34,78%. (Taufik BS)