Klikpos.net/Bogor – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bogor menggelar kegiatan Peningkatan Kelembagaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Dalam Menjaga Bhinneka Tunggal Ika yang diikuti berbagai pihak, salah satunya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor.
Kegiatan yang menghadirkan Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Drajat Wisnu Setyawan dan Sekretaris Komisi I DPRD Kota Bogor, Heri Cahyono itu dibuka secara resmi Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim di Hotel Rizen, Jalan Bina Marga, Kota Bogor, Senin (12/9/2022).
Dedie menyatakan, kegiatan tersebut menjadi satu langkah konkret. Ia berharap efektivitasnya bisa dipertanggungjawabkan, karena Kota Bogor walaupun pernah dicap kota intoleran namun itu tidak terbukti.
“Tidak ada dalam catatan sejarah Kota Bogor ada perpecahan terkait rasial. Dalam kondisi sekarang ini banyak muncul ideologi-ideologi yang berseberangan dengan NKRI, melalui terobosan peningkatan kelembagaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), setidaknya menjadi benteng atau bumper untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dengan langkah-langkah teknis serta langkah lain sehingga kekhawatiran dan ketakutan kita terjadinya perpecahan tidak terjadi,” katanya.
Dengan peningkatan kelembagaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) ini, potensi atau isu perpecahan yang ada tegas Dedie, jangan sampai kemana-mana. Harus tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mempertahankan Pancasila dan UUD 1945, sehingga Generasi Emas Indonesia tahun 2045 benar-benar tercapai dan 7 persen dari bonus demografi bisa menjadi generasi muda Indonesia turut berperan dan sebagai pelaku utama bukan hanya sebagai penonton.
Sebagai sebuah negara, pemerintah mencanangkan beberapa sasaran, diantaranya digitalisasi ekonomi di tahun 2030 dan Generasi Emas pada tahun 2045. Sebagai bagian dari bangsa dan negara Dedie berpandangan, Kota Bogor perlu memberikan sentuhan untuk mempersiapkan generasi Kota Bogor agar menjadi bagian penting dari generasi Indonesia Emas 2045, mulai dari sisi kesehatan, mental, spiritual hingga kecintaan serta nasionalisme harus dipupuk dari sekarang dan terus berjuang demi keutuhan bangsa dan negara.
“Mudah-mudahan semua sasaran yang sudah dicanangkan bisa tercapai, menciptakan Generasi Emas Indonesia tahun 2045. Ini harus dipersiapkan dari sekarang, jangan sampai karena isu-isu yang sepele bisa menimbulkan benih-benih perpecahan,” tegasnya. (Adenan Manurung)