
Klikpos/Jakarta – Dari rumah, baru ke halaman, peribahasa ini sering di sampaikan orang tua terdahulu kepada anak-anaknya.
Peribahasa ini pula yang masih di pedomani orang tua khususnya kepada keluarga-keluarga baru atau yang baru menikah hingga sampai saat ini.
“Peribahasa ini harus selalu kita sampaikan kepada generasi-generasi muda, khususnya kepada keluarga yang baru membentuk mahligai rumah tangga.
Hal ini disampaikan, Ir Darsono, Ketua Punguan (Kumpulan, Red) Manurung/Boru Op. Niunggul Sejabotabek kepada klikpos.net di sela-sela arisan yang di adakan di Namora Resto Cibubur, Sabtu, 14/01/2023.
Ir. Darsono, Ketua Punguan Manurung Op Niunggul Jabotabek, sedang menghibur para anggota di Namora Resto, Cibubur (foto:Adn).
“Mengapa peribahasa ini saya sampaikan, karena orang yang baru menikah itu, pada umumnya mereka masih perlu bimbingan dan arahan, agar senantiasa dapat mengerti tentang adat istiadat. Artinya kalau sudah dibiasakan berbicara di rumah tangga besar Manurung Op Niunggul ke kumpulan yang lainnyapun bisa menjadi terbiasa di kemudian hari, ” ujarnya
Jadi, arti sebenarnya untuk melatih diri berkumpul dengan keluarga besarnya, baru nanti dapat menerapkannya pada kumpulan lainnya.
Dalam hal ini pula saling mengenal di antara keluarga yang lainnya, bahkan untuk kekerabatan yang lebih luas ikut dalam suka dan duka, terangnya.
Mengenai pertemuan Arisan Punguan Manurung Op Niunggul Sejabotabek usai Covid 19, tetap berjalan setiap bulannya.
“Pertemuan Arisan setiap bulannya tetap berjalan melalui online, namun setelah Bapak Presiden Joko Widodo mengumumkan untuk mencabut PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) maka pertemuan melalui offline atau tatap muka dapat sekali 4 bulan, jelas Budiman Parluhutan Manurung.
Para Boru di depan kado (foto: Adn).
Salah satu pendiri Pungutan Op. Niunggul ini menjelaskan bahwa jumlah yang arisan saat ini sebanyak 70 kepala keluarga dari 400 kepala keluarga lebih yang terdaftar di Jabotabek dan memungkinkan mencapai ratusan keluarga yang mau ikut arisan, katanya.
“Jadi arisan seperti ini sangat efektif dan efisien serta memberikan kemudahan bagi setiap anggota, khususnya para anggota punguan yang baru menikah,” ujarnya.
Untuk itu, agar seluruh pomparan (Keturunan, red) mengikuti arisan sehingga jika ada suka dan duka mudah untuk mengetahuinya, harap Budiman
Dalam acara tersebut dipimpin oleh Bistok Manurung, dan sekaligus dilakukan tukar kado yang nilainya Rp. 100.000. (Adenan Manurung)