11/10/2024
IMG-20230525-WA0003
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry

Klikpos.net/Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerima Tim pembina Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Provinsi Jawa Barat di Ruang Serbaguna, Gedung DPRD, Kota Bogor, Selasa (23/5/2023).

Tim pembina KKS yang datang dalam rangka pembinaan dan verifikasi dokumen di 9 Kabupaten/Kota di Jawa Barat ini diterima langsung Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah.

Bima Arya mengatakan, dalam RPJMD Kota Bogor 2019-2024 salah satu misi yang sering diberi penekanan, yakni Bogor sebagai kota sehat dengan berbagai kegiatan turunan yang diimplementasikan melalui OPD telah banyak melakukan ikhtiar terkait dengan peningkatan kebersihan, peningkatan sarana prasarana kesehatan, mendapatkan banyak apresiasi dan penghargaan dalam hal kebersihan.

“Kota Bogor berhasil meraih Adipura setelah 28 tahun. Kita bicara soal membangun sistem, sarana prasarana, infrastruktur dan kultur terkait kebersihan,” ujar Bima Arya.

Pemkot Bogor juga fokus kepada kegiatan-kegiatan implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Tak ayal, Pemkot sudah mendapatkan banyak penghargaan. Mulai dari penghargaan tertinggi dari Kemenkes untuk pelarangan iklan rokok dan kampung keren tanpa rokok serta penghargaan dari WHO dalam implementasi Perda KTR.

“Dalam hal Kota Layak Anak Pemerintah Kota Bogor sudah mendapatkan predikat Nindya dan terkait stunting angka penurunannya sudah cukup baik dan diapresiasi Provinsi Jawa Barat serta menjadi kota tingkat pertama di Jawa Barat dalam hal best practices SDGs,” jelasnya.

Meski begitu, menurut Bima Arya, penghargaan yang telah diraih harus dikaitkan dengan ikhtiar Kota Bogor menjadi kota sehat dengan adanya peningkatan dalam kategori kota sehat. Saat ini masih banyak PR, apalagi baru dua kelurahan di Kota Bogor yang dinyatakan ODF yakni kelurahan Tegallega dan kelurahan Rancamaya.

Baca Juga:  KONI Jabar Siap Dukung Rencana Tuan Rumah Porprov 2026 di Kota Bogor

“Penilaian atau assessment ini mari dijadikan evaluasi untuk memperbaiki sistem, meningkatkan yang sudah ada dan membangun kultur untuk menjadi kekuatan dan menjemput bonus demografi yang sangat potensial,” katanya. (Adenan M)