
Kikpos.net/Cibinong-Melonjaknya kasus baru Covid-19 di berbagai tempat mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mengajak 101 Puskesmas yang ada untuk mengantisipasi dengan
mengoptimalkan penanganan dan pengendalian pandemi melalui 3T yakni: testing, tracking dan treatment terhadap masyarakat Kabupaten Bogor.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Dedi Syarif, usai rapat di Setda Kabupaten Bogor, Selasa (15/6).
“Testing, tracking dan treatment ini harus aktif dilakukan, sehingga ketika ada masyarakat yang terkonfirmasi, akan langsung dilakukan tracking keluarga dan lingkungan, selanjutnya akan dilakukan treatment baik itu isolasi mandiri dirumah masing-masing, maupun isolasi di Pusat Isolasi ataupun isolasi di Rumah Sakit apabila memang pasien tersebut mempunyai gejala,” kata Dedi.
Dedi menegaskan, Dinkes Kabupaten juga telah menyediakan aplikasi SITEGAR untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat, apabila ada yg terkonfirmasi positif Covid-19.
“Selain lapor ke Puskesmas terdekat, masyarakat bisa langsung menghubungi call center yang tertera di laman SITEGAR yang aktif 24 jam untuk pelayanan evakuasi,” tegasnya.
Selanjutnya, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengaku bahwa, hingga kini dirinya belum menerima laporan secara langsung, terkait beredarnya aduan masyarakat mengenai lambannya respon disalah satu Puskesmas terhadap pelaporan masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19. Juga adanya aduan PCR di Puskesmas berbayar.
“Sampai saat ini Dinas Kesehatan belum ada laporan terkait hal tersebut. Saya tekankan bahwa test PCR di seluruh Puskesmas itu gratis, jika ada Puskesmas yang tidak merespon dan meminta bayaran untuk PCR segera laporkan kepada kami” pungkas Adang. (TKP/Rizal/Ade)