09/09/2024
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry

Klikpos.net/Bogor – Wali Kota Bogor, Bima Arya menitipkan dua hal kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yaitu keinginan warga yang ingin tetap memiliki Kebun Raya Bogor sebagai pusat konservasi, edukasi, rekreasi dan preservasi. Kemudian yang kedua adalah hadirnya nuansa kesenian sunda atau kesundaan sebagai kearifan lokal atau local wisdom.

“Kebun Raya Bogor adalah jantung dan pori-pori Kota Bogor. Saya ingin betul hal itu dipertahankan dan dikuatkan jadi tidak berkurang. Selain itu kami juga ingin sentuhan berbeda dengan mengakomodir nuansa budaya kesenian atau tradisi sunda yang bisa dilihat dan dirasakan di sini,” kata Bima Arya usai menghadiri Soft Launching Griya Anggrek Kebun Raya Bogor (KRB), Rabu (18/5/2022).

“Di beberapa titik saya meminta untuk diberikan ruang ekspresi bagi para budayawan atau seniman dan Alhamdulilah disetujui serta direspon dengan sangat baik oleh Kepala BRIN, yang akan mempersiapkan beberapa titik untuk penampilan kesenian tradisi sunda,” jelasnya.

Bima Arya menyebut, saat ini salah satu ruang ekspresi bagi para budayawan atau seniman sunda di Kebun Raya Bogor ada di pelataran kecil Cafe Olif. Menurutnya, itu sesuatu yang luar biasa.

Ia berharap akan ada titik-titik lain di Kebun Raya Bogor, sehingga suasana dan nuansa Pajajarannya lebih terasa.

Hal lain yang Bima Arya sampaikan kepada Kepala BRIN adalah integrasi antara kawasan heritage Suryakencana yang diproyeksikan The Best China Town di Indonesia dengan Kebun Raya Bogor melalui pembangunan Sky Bridge, sehingga dapat mengurangi kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata (Otista).

Salah satunya disebabkan para pengunjung Kebun Raya Bogor yang menyebrang dari Plaza Pasar Bogor, khususnya di akhir pekan.

Baca Juga:  Operasi Pasar di Karawang, 1.500 Kemasan Minyak Goreng Dijual Rp14.000 per Liter

“Di Plaza Bogor dan Suryakencana ada nuansa multikultural, ada nuansa etnik chinese dan nuansa heritagenya, banyak cerita disitu dan kita ingin terintegrasi dengan KRB. Kita sudah buat desainnya sehingga nanti gerbang bagian luarnya terintegrasi, jadi terlihat seperti plaza besar. Konsep ini sudah kita susun dari tahun 2015 dan kita ingin percepat sehingga tidak ada lagi sekat-sekat, pagarnya bisa dibuka dan menjadi satu sehingga warga bisa berjalan kaki,” ungkapnya.

Terkait rencana integrasi tersebut, Bima Arya berharap ada pembicaraan lebih lanjut untuk membahasnya. Diharapkan rencana tersebut bisa terlaksana tahun depan.

Menanggapi rencana yang disampaikan Bima Arya. Dalam sambutannya, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyampaikan, pihaknya siap mendukung dan membantu untuk mewujudkannya. (Adenan Manurung)