Klikpos.net/Cibinong-Bupati Bogor Ade Yasin paparkan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) Kabupaten Bogor, melalui kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker) Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI (BKSAP) Day di Ruang Serba Guna 1 Setda Kabupaten Bogor, Jumat (3/8).
Bupati Bogor Ade Yasin menerangkan, berdasarkan kesepakatan internasional terkait pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan hingga tahun 2030 dan diperkuat oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan 17 SDG’s tertuang dalam Perda Nomor 4/2019 tentang RPJMD dan perubahan RPJMD 2018-2023. Pada dasarnya berbagai indikator capaian kinerja pemerintah daerah yang menjadi urusan wajib pelayanan dasar, wajib non pelayanan dasar maupun pilihan tentunya beririsan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Pertama tanpa kemiskinan tertuang dalam misi mewujudkan perekonomian daerah yang berdaya saing dan berkelanjutan, salah satu sasarannya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang diukur salah satunya dengan tingkat kemiskinan. Program Pancakarsa yang mendukung nya yaitu Pendirian Graha Pancakarsa, one stop center pelayanan masyarakat kurang mampu hanya dalam satu gedung pelayanan. Kedua zero kelaparan tertuang dalam misi mewujudkan masyarakat yang berkualitas yakni masyarakat yang cerdas dan sehat, sasarannya yakni meningkatnya ketahanan pangan daerah yang diukur dari skor pola pangan harapan. Kebijakan Pemkab Bogor yang diambil adalah untuk menekan dan menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan juga termasuk dalam program Bogor Sehat Dan Bogor Maju. Adapun program tersebut antara lain: Bogor Anti Stunting, program pekarangan lestari untuk kemandirian dan ketahanan pangan,” ungkapnya.
Lanjut Ade Yasin mengungkapkan, tujuan pembangunan berkelanjutan ketiga adalah kehidupan sehat dan sejahtera, tertuang dalam misi mewujudkan masyarakat yang berkualitas, sasarannya adalah terwujudnya masyarakat Bogor Sehat dengan meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat. Kebijakan dalam memastikan kehidupan sehat dan sejahtera juga termasuk dalam program prioritas Bogor Sehat. Program Bogor Sehat fokus pada peningkatan pelayanan kesehatan di seluruh Fasyankes, pemberian jaminan kesehatan (kartu PBI) sebanyak 700.000, pembangunan rumah sakit di Bogor Utara, peluasan kawasan tanpa rokok dan program Bogor Anti Stunting. Tujuan pembangunan berkelanjutan keempat yakni pendidikan berkualitas dengan meningkatkan pelayanan pendidikan serta budaya literasi yang diukur dengan indeks pendidikan, rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah dan indeks membaca.
“Selain itu bantuan rehab, tidak hanya untuk negeri tapi swasta dan madrasah, peningkatan kesejahteraan guru. Juga fokus pada kemudahan aksesibilitas pendidikan melalui pemberian Kartu Bogor Cerdas, Beasiswa Pancakarsa untuk 1.200 mahasiswa atau calon mahasiswa, pengembangan sekolah inklusif dan PKBM santri salafiah, banyak sekali program kami untuk meningkatkan pendidikan,” katanya.
Ade Yasin melanjutkan bahwa, tujuan pembangunan kelima yakni kesetaraan gender berkelanjutan. Kemudian keenam air bersih dan sanitasi layak, dirinya ingin memberantas kebiasaan kurang baik “Dobon”, kini tidak ada lagi kebiasaan buruk itu di Kabupaten Bogor dengan program air bersih dan sanitasi. Ketujuh adalah energi bersih dan terjangkau, dengan meningkatnya infrastruktur wilayah yang terkoneksi dan dalam kondisi baik. salah satu programnya Bogor Caang, harus terang semua wilayah jangan sampai ada yang tidak kebagian listrik.
“Kedelapan yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi yaitu mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah termasuk pengembangan bagaimana kita bisa memberikan prioritas kemudahan un
“Kedelapan yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi yaitu mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah termasuk pengembangan bagaimana kita bisa memberikan prioritas kemudahan untuk investasi. Gerakan bela beli produk pertanian lokal (beras Carita Makmur) dibeli oleh PNS melalui kelompok tani, pengembangan wisata dan olahraga sebagai pariwisata (sport and tourism), wisata desa melalui festival wisata desa dan Alhamdulilah salah satu desa kita masuk kedalam 10 besar yang punya potensi desa terbaik,” tutur Ade Yasin.
Kemudian kata Bupati Bogor, mewujudkan SDG’s kesembilan yakni industri, inovasi dan infrastruktur melalui program bedah kampung untuk membangun Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan wilayah kumuh, pembangunan desa melalui Satu Milyar Satu Desa (SAMISADE). SDG’s kesepuluh yakni berkurangnya kesenjangan dengan tujuan bagaimana graduasi penerima PKH dengan rutin memantau perbaikan ekonomi mereka.
SDG’s kesebelas yaitu kota, dan permukiman yang berkelanjutan melalui penataan wilayah kumuh dan pengelolaan sampah berbasis zonasi. recycle center di perumahan ruang terbuka publik (taman tematik) hutan kota. kedua belas konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab melalui penganekaragaman pangan pengelolaan sampah dan lain-lain. Ketiga belas penanganan perubahan iklim adalah meningkatnya kualitas lingkungan hidup serta mengurangi resiko bencana. Keempat belas ekosistem laut, tidak masuk ke dalam pembangunan Kabupaten Bogor karena secara geografis tidak memiliki laut. “Kami hanya punya gunung, laut kita tidak punya, kita juga punya Bogor Anti Plastik,” ucapnya.
Ade Yasin menyatakan, untuk SDG’s kelima belas yaitu ekosistem daratan dengan terbangunnya hutan kota, ini target yang ingin dicapai. Keenam belas perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh termasuk pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik bersih dan efektif. Ketujuh belas kemitraan untuk mencapai tujuan dengan meningkatkan promosi, pengembangan destinasi dan penguatan jejaring pariwisata serta meningkatkan prestasi olahraga, terlestarikan seni dan budaya dengan cara menanamkan nilai budaya melalui pendidikan formal dan nonformal.
“Mencapai SDG’s ditengah kondisi pandemi Covid-19 tentunya tidak mudah. untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bogor harus mampu menerjemahkan dan melokalkan tujuan global SDG’s, menyesuaikan prioritas dan berbagai istilahnya dengan kearifan lokal, dan menyelaraskan dengan visi Kabupaten Bogor Termaju Nyaman dan Berkeadaban, sehingga lebih konkret, dan realistis untuk dicapai,” Imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua Delegasi Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI, Fadli Zon menerangkan, Kegiatan public outreach melalui BKSAP Day ke berbagai Provinsi bertujuan melihat potensi kampus untuk menjadi centre of excellence keunggulan komparatif wilayahnya, karena BKSAP dapat berperan dalam mendukung pemulihan berbagai sektor terdampak, misal, pariwisata nasional dan produk UMKM dalam rangka Nation Branding, local wisdom atau kearifan lokal memiliki posisi strategis dalam pemulihan pascapandemi.
“Kearifan lokal menjadi faktor keunggulan daya saing yang unik dan sulit ditiru, sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Memperkaya nation branding, kearifan lokal merupakan bagian dari nation branding yang dapat dipromosikan oleh BKSAP melalui kiprah diplomasinya, baik di tingkat bilateral, regional ataupun multilateral,” cetusnya. (TKP/Adenan/Taufik)