Klikpos.net/Bogor – Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor bekerjasama dengan Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) dan Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Bogor melaksanakan seminar nasional pengusulan KH. Sholeh Iskandar sebagai pahlawan nasional, Selasa (24/1/2023).
Seminar nasional yang dilaksanakan di Auditorium Prof. Abdullah Siddiq Kampus UIKA Bogor, menghadirkan keynote speaker Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.
Proses pengusulan KH. Sholeh Iskandar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini sudah melewati proses tingkat kota dan sudah lolos di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, setelah lolos di tingkat provinsi usulan tersebut selanjutnya diusulkan ditingkat pusat.
“Ditingkat pusat memang salah satu kementerian yang terlibat adalah Kemenko PMK. Untuk itu saya mohon seluruh proses segera disampaikan kepada saya selaku Menko, mudah-mudahan saya bisa membantu percepatan,” katanya.
Muhadjir menyampaikan dari informasi yang ia dapat dari Rektor UIKA bahwa saat ini KH. Sholeh Iskandar sudah memiliki Biografi meskipun belum lengkap.
Namun, sambung Muhadjir data itu cukup untuk menjadi modal awal sambil terus berjalan proses pengumpulan data-data, naskah akademik, kajian akademik melalui seminar-seminar, diskusi publik yang melibatkan akademisi, organisasi, sejarawan, komunitas dan sebagainya.
Setelah data itu dikumpulkan, kemudian direkonstruksi dari awal perjuangan kemerdekaan, pertengahan, hingga masa setelah kemerdekaan.
“Saya yakin kalau itu bisa disusun dengan sangat bagus bermanfaat, bukan saja bisa menjadi sebagai pahlawan nasional, tapi juga bisa memperkaya khasanah sejarah menjelang dan setelah kemerdekaan di Indonesia,” ujarnya.
Pendalaman tentang sosok KH. Sholeh Iskandar ini penting untuk terus didalami peranannya melalui kajian dan riset yang kemudian dihasilkan sebuah rekomendasi penyusunan dari sejarahwan atau akademisi.
“Nah, nanti akan terus terungkap dan pasti terungkap mutiara-mutiara dari Kiai Sholeh Iskandar. Jadi Jawa Barat memang memiliki peran yang besar dan krusial, terutama ketika Indonesia ingin menyatukan kembali setelah terpecah saat sebelum kemerdekaan,” katanya.
Muhadjir menyebut, sosok KH. Sholeh Iskandar di Kota Bogor terlihat sangat jelas kiprah dan sepak terjangnya dalam turut serta berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan bahwa ada peran-peran yang kuat dalam peristiwa perjuangan Sholeh Iskandar.
“Pertama almarhum itu kiprahnya jelas sekali perjuangannya mengangkat senjata itu fase-fase itu terekam betul, sampai kemudian tahun 1949 memutuskan untuk peletakan senjata karena merasa bahwa porsi itu sudah ditunaikan,” katanya
Bima Arya menyebut bahwa KH. Sholeh Iskandar merupakan sosok yang langka karena memiliki multi talenta.
“Pejuang secara fisik, tentara panglima perang, kemudian sangat peduli pada isu pendidikan, mendirikan rumah sakit, berkiprah di perbankan dan banyak sekali kegiatan sosial lainya dan sampai sekarang terus berlanjut. Bahkan kalau kita memberikan label beliau itu sosok pahlawan lengkap tiga zaman, merebut mempertahankan juga mengisi,” ujarnya.
Untuk itu lanjut Bima Arya, Pemkot Bogor mengusulkan Sholeh Iskandar untuk menjadi menjadi pahlawan nasional sejak tahun 2016 dan terus dikawal hingga saat ini.
“Itu terakhir di bulan Desember rapat lagi untuk melakukan evakuasi, tapi tidak ada lagi hal-hal yang prinsipil. Namun PR dari ini lebih kepada administratif, babak yang harus dicantumkan lagi dilengkapi,” katanya.
Di lokasi yang sama, Rektor UIKA Endin Mujahidin mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kerja sama yang ditujukan untuk meneladani Sholeh Iskandar dalam membangun bangsa, negara dan masyarakat. (Adenan Manurung)