Klikpos.net/Cibinong-Beberapa kios yang berdiri permanen di area SPBU Nomor 16-933, atau sering disebut SPBU Pemda di Jalan Tegar Beriman Ka. 11, Cibinong, Kabupaten Bogor, yang dikelola Koperasi Jasa Sayaga Korpri dipastikan akan dirobohkan dan digusur karena dinilai menurunkan standar SPBU. Akibatnya para pedagang resah karena mata pencahariannya terancam hilang.
“Jika benar akan dirobohkan dikarenakan tak layak, dapat dipastikan kami bakal kehilangan mata pencaharian dan pendapatan. Terus terang kami belum siap harus kemana kami berusaha, mengingat saat ini lagi masa pandemi Covid-19. Banyak sekali usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang sudah gulung tikar,” ujar salah satu pedagang di sana, Jumat (12/03/2021).
Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 dan banyak yang harus bekerja dari rumah menjadikan penghasilan dari usaha jual kopi, indomie dan rokok menurun drastis hingga 60 persen. Sedang harga sewa kios untuk tahun 2021 ini malah naik menjadi Rp1.650.000,00 per bulan, membuat penyewa pontang panting mencari uang untuk bayar sewa kios.
Hal senada juga disampaikan penyewa lainnya,“rencana dirobohkannya kios yang kami sewa telah meresahkan kami selaku penyewa, sebab kami belum ada persiapan. Tahu sendirilah situasi sekarang ini yang serba sulit karena masa pandemi Covid-19 dan banyak yang harus bekerja dari rumah,” ucapnya .
Terkait hal tersebut, Ketua Koperasi Jasa Sayaga Korpri, Kabupaten Bogor, Maryeni, membenarkan, karena adanya permintaan dari Pertamina Pusat.
“Benar akan ada pembongkaran kios karena ada permintaan dari Pertamina Pusat disebakan tidak layak. Jika tak dibongkar, status dari SPBU ini akan diturunkan menjadi penjual BBM biasa dan tidak boleh ada kios,” tandasnya di kantornya.
Kapan hal itu akan dilakukan, mantan pejabat di Bappenda Kabupaten Bogor yang telah pensiun tersebut mengaku tidak tahu.
“Untuk saat ini kami belum bongkar dan bangun kembali sesuai permintaan Pertamina, karena belum ada anggarannya. Dan untuk sementara ini kios-kios yang telah disewakan tersebut tetap boleh beroperasi. Taktik kami mungkin kucing-kucingan, jika ada sidak kami suruh tutup dulu, lalu buka kembali usai disidak,” tandas Maryeni. (Alnieno)