Klikpos.net/Bogor – Yayasan Tandamata untuk super hero (TUS) bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor serta Kebun Raya Bogor mengajak Anak-anak Thalasemia dan Persatuan Orangtua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) Bogor piknik atau Me-Time di Kebun Raya Bogor, Sabtu (17/6/2023).
Sebanyak 291 Me-time diajak piknik dengan berkeliling Kebun Raya Bogor melihat keindahan dan belajar tentang tumbuhan di Kebun Raya Bogor dengan didampingi tour guide yang disiapkan oleh Kebun Raya Bogor secara gratis.
Tak hanya itu, peserta Me-time juga menikmati berbagai Fun-walk di area Lapangan Astrid dengan disuguhkan berbagai penampilan live musik, game, serta pertunjukan sulap yang kemudian ditutup dengan menikmati santapan di Resto Raasaa Kebun Raya Bogor, kemudian dilanjutkan berkunjung ke Balai Kota Bogor dengan menaiki Bus Uncal.
Wali Kota Bogor, Bima Arya yang hadir bersama Yane Ardian sebagai duta Thalasemia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh orang-orang yang memiliki hati mulia ini dilaksanakan di tempat terindah di Indonesia.
“Terima kasih semua supportnya untuk dr. Joko, Kebun Raya Bogor, para sahabat TUS. Tidak ada yang lebih bahagia daripada membahagiakan orang lain, tidak ada yang lebih berarti daripada memberikan arti. Hari ini kita bahagia karena melihat anak-anak semua bahagia menikmati keindahan Kebun Raya Bogor. Dan kita, saya dan bu Yane 100 persen full support untuk kegiatan ini,” katanya.
Kolaborasi ini lanjut Bima Arya, tidak hanya bertujuan untuk membahagiakan anak-anak dan mewujudkan mimpi anak-anak, tapi juga untuk memberikan edukasi kepada semua masyarakat bahwa setiap orang berpotensi Thalasemia.
“Jadi kita harus tahu setiap orang punya potensi Thalasemia. Sehingga harus ada screening kalau pasangan mau menikah, harus screening tidak boleh ketemu pasangan sesama thalasemia, karena keturunannya bisa juga potensi thalasemia,” ujarnya.
Selanjutnya kata Bima Arya, pihaknya juga bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dan rumah sakit menggencarkan dan mendorong dilakukannya screening kepada para pasangan yang akan menikah dan terus menggencarkan edukasi.
Duta Thalasemia Kota Bogor, Yane Ardian mengatakan, kebahagiaan didapat bukan karena bisa memiliki semuanya, namun bagaimana bisa membahagiakan orang lain.
“Kita belajar dari TUS, bagaimana TUS membahagiakan semua. Karena hidup seperti cermin apa yang kita lakukan itu yang juga akan kita dapatkan. Ketika kita memberikan kebahagiaan, kebaikan kepada orang lain itu pula yang kita raih,” katanya.
Pada kesempatan itu Yane juga mengajak anak-anak, para orang tua untuk terus semangat melakukan transfusi dan mengakses pengobatan.
Sebagai duta Thalasemia, Yane memiliki peran untuk terus melakukan edukasi dan sosialisasi dan kegiatan lainnya untuk terus memotivasi penderita Thalasemia dan mengedukasi masyarakat untuk memutus rantai.
Saat ini lanjut Yane, juga sedang disusun regulasi untuk edukasi, pencegahan dan penanganan untuk Thalasemia.
“Untuk memutus rantai cara yang bisa dilakukan adalah dengan screening kepada anak-anak atau pasangan yang akan menikah,” katanya.
Founder TUS, Lala Pradana mengatakan, Me Time adalah salah satu program yang mewujudkan mimpi suatu yayasan atau rumah singgah secara kelompok diajak untuk melupakan sejenak rutinitas menjalani pengobatan yang panjang, sehingga bisa tertawa bahagia bersama keluarga untuk menjalani hari esok dengan energi baru yang lebih bahagia.
“Sesuai dengan judulnya, di ajang ini TUS mengundang anak-anak pengidap thalasemia di bawah naungan POPTI Bogor bersama keluarganya masing-masing, untuk rehat sejenak melepaskan penat beban hidup mereka. Berjalan-jalan dalam fun walk sejauh 3 kilometer, lalu berpiknik sembari menikmati kesejukan Kebun Raya Bogor dengan dihibur oleh sajian sulap, live music serta beraneka macam games, sejak pukul 06.00 pagi hingga 12.00 siang hari,” katanya.
Managing Director Kebun Raya Bogor, Marga Anggrianto menyampaikan, Kebun Raya Bogor merasa terhormat dan bangga bisa ikut terlibat dalam misi mulia membahagiakan anak-anak yang terlahir super hero.
“Kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi lima tugas dan fungsi Kebun Raya Bogor, yang juga memperkenalkan Kebun Raya Bogor sebagai destinasi wisata berbasis edukasi, wisata alam dan lingkungan kepada masyarakat, khususnya para remaja yang akan menjadi generasi penerus bangsa ini. Kami pun merasa bahwa mimpi adalah hak setiap anak,” jelasnya.
Sehingga lanjut Marga, anak-anak yang juga ingin menjadi peneliti bisa termotivasi untuk terus semangat meraih mimpinya. (Adenan M)