Klikpos.net/Bogor – Wali Kota Bogor, Bima Arya memimpin Apel Sinergitas Mengabdi Melawan Covid-19 Kota Bogor di Lapangan Parkir Pasar Sukasari, Jalan Sukasari, Kota Bogor, Rabu (19/1/2022).
Apel dengan peserta dari berbagai unsur yakni TNI, Polri, Satpol PP dan unsur kecamatan ini untuk kembali mengaktivasi kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi varian Covid-19 Omicron.
Bima Arya mengatakan, salah satu yang menjadi tekanan dan arahan dari Presiden, Menko, Gubernur yakni memastikan agar semua tingkat bersiaga, sama seperti pertengahan tahun lalu ketika varian delta masuk ke Indonesia.
“Kata kuncinya siaga dan waspada. Walaupun berdasarkan penelitian Omicron tingkat fatalitynya tidak seperti delta, tapi penyebarannya cepat. Hari ini di Jakarta sudah 800 (kasus),” ujarnya.
Dia menekankan, apel sinergitas ini memastikan sistem berjalan bukan hanya formalitas. Pasalnya, Kota Bogor sudah memiliki sistem yang sangat rapi turun dari tingkat kota sampai ke bawah. Pihaknya ingin sistem ini dijaga. Di sisi lain data di Kota Bogor angka Covid-19 masih landai, namun kemarin sudah ada dua kasus Covid-19 yang biasanya nol kasus.
“Kita amati, kalau merambah naik kita harus siaga. Disitu RW siaga, pengurai massa, pengurai kerumunan kita aktivasi,” tegasnya.
Ia memberikan contoh, sebut saja harus siap siaga dan waspada, memastikan tidak ada kerumunan internal, memakai masker, mekanisme koordinasi rapi, serta meminta camat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan puskesmas jika ada gejala peningkatan, apalagi kalau ada klaster harus bergerak sangat cepat.
“Di Bogor yang harus diwaspadai menjelang peringatan CGM Februari nanti. Kita koordinasikan supaya tidak menimbulkan kasus lonjakan. Sekarang masih landai, kalau sudah ada kenaikan berarti positif lonjakannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kota Bogor sudah mempersiapkan pusat isolasi sejak ada indikasi lonjakan Omicron Rumah Sakit pun sudah bersiap mengkonversi bed-nya untuk Covid-19, pusat isolasi di Ciawi pun sudah disiapkan, termasuk Rumah Sakit Lapangan.
“Saya menghimbau kalau tidak penting tidak keluar kota, kecuali kalau penting untuk berobat atau hal urgent silahkan bisa meminta izin ke atasan. Dan PTM masih tergantung screening di sekolah, kalau ditemukan kasus kita tutup tapi sejauh ini tidak ada,” katanya. (Adenan M)