Klikpos.net/Bogor – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Bogor melantik pengurus Kwarcab 2020-2025 sekaligus Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Pramuka Kota Bogor 2022 di Aula Serbaguna, Gedung DPRD, Jalan Pemuda, Kota Bogor, Senin (28/3/2022).
Kegiatan yang dipimpin langsung Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bogor, Dedie A. Rachim ini diikuti 94 peserta secara luring dan daring.
Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, dua tahun masa Pandemi Covid-19 membuat semua unsur fokus dan konsentrasi pada penanganan penanggulangan Pandemi Covid-19, tak terkecuali Kwarcab Pramuka Kota Bogor. Tak hanya kegiatan, anggaran Pramuka juga terkena refocusing yang cukup banyak.
“Hari ini tepat 2 tahun 9 hari sejak kasus pertama Covid-19 di Kota Bogor. Kondisi Kota Bogor sudah jauh lebih baik, beberapa indikator menunjukkan pandemi Covid-19 sudah tidak terlalu mengkhawatirkan,” ujarnya.
Ia menuturkan, saat penyusunan anggaran Kwarcab pihaknya optimistis menargetkan anggaran yang lebih baik dibanding tahun Pandemi Covid-19, meski tentu belum bisa lebih baik dari anggaran di 2019.
Saat ini ia bersama Ketua Harian Kwarcab Pramuka Kota Bogor, Syarifah Sofiah tengah fokus mewujudkan kantor Kwarcab Pramuka yang ditargetkan terwujud di tahun ini atau awal tahun depan.
“Ada beberapa alternatif tempat, pertama di area jalan R3 dan di jalan Pandu Raya. Di dua tempat ini ada aset yang belum dimanfaatkan secara optimal. Mudah-mudahan kalau dihibahkan ke Kwarcab Pramuka bisa jadi semangat membangkitkan gerakan pramuka menjadi lebih aktif, sekaligus berkontribusi pada pembangunan karakter generasi muda kota Bogor,” tegasnya.
Pada rakercab ini ia berharap ada formula-formula baru bagaimana mengkombinasikan kegiatan Pramuka dengan kondisi pasca Pandemi Covid-19.
Karena sekalipun indikator menunjukkan hal yang tidak membahayakan, tapi keterlibatan anggota Pramuka sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah. Terutama mendukung percepatan kegiatan vaksinasi sebagai upaya memutus rantai Covid-19.
“Saat ini capaian vaksin booster masih rendah yakni baru 16-17 persen. Mudah-mudahan gerakan Pramuka bisa menjadi salah satu inisiator dan mendorong percepatan booster dan vaksinasi anak, sehingga kasus Covid-19 menurun dan PTM bisa dibuka 100 persen,” katanya. (Adenan Manurung)