15/10/2024
IMG_20221024_093247
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry

Ketua Dewan Pembina LGP H. Mochtar Mohamad (dok.pri).

Klikpos.net/Jakarta – Sisa 2 tahun Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi rentan turbulensi politik, oleh karena itu perlu langkah konkrit penguatan Kabinet Jokowi melalui reshuffle.

Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) H. Mochtar Mohamad menyebutkan, biasanya reshuffle kabinet dilakukan pada hari Rabu, “momen yang paling pas Rabu Pahing 2 November 2022,” ujarnya kepada Klikpos di Jakarta, Selasa 25 Oktober 2022

Menurutnya, gestur Jokowi di ulang tahun Partai Golkar pertanda reshuffle semakin dekat.

“Dalam memperkuat kabinet sebaiknya 3 anggota Kabinet dari Nasdem diganti dari PKS. Langkah ini bisa mengubah konstelasi Pilpres, Pileg dan Pilgub di DKI, Jateng, Sumut dan lainnya. Begitu juga untuk anggota Kabinet PAN dan PPP perlu ditambah agar kedua partai ini lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4% dan untuk semua Wamen diberikan ke kader PDI Perjuangan,” kata Mochtar.

Menurutnya, langkah tersebut juga menghindari politik identitas tumbuh berkembang di tanah air.

Langkah kedua, kata dia, untuk menghindari politik identitas maka perlu dibangun 3 poros Koalisi Nasionalis Religius.

Contoh:
Pertama
PDI Perjuangan 128 kursi + PAN 44 kursi+PPP 19 kursi (191kursi)

Kedua
Gerindra 78 kursi+ PKB 58 kursi(138 kursi)

Ketiga
Golkar 85 kursi + PKS 50 kursi (135kursi)

Kemudian ada juga poros yg sdh terbentuk tinggal disempurnakan

Pertama PDIPerjuangan 128 kursi

Kedua
Gerindra 78 kursi + PKB 58 Kursi (136 kursi)

Ketiga
Golkar 85 kursi+PAN 44 kursi+PPP 19 Kursi + PKS 50 kursi (198 kursi)

“Dengan konfigurasi 3 poros di atas kesinambungan pembangunan Kabinet Jokowi berlanjut termasuk Ibu Kota Negara (IKN),” tandas Mochtar. (Taufik BS)

Baca Juga:  Pimpin Upacara HUT RI 79, Pj Bupati: Kab Bogor Sudah on the Track