15/10/2024
IMG_20221101_130340
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry

Anggota Komisi XI DPR RI Ecky Awal Mucharam (foto: dpr.go.id).

Klikpos.net/Jakarta – Inflasi yang memengaruhi daya beli masyarakat mendapat perhatian legislator di Senayan.

Ecky Awal Mucharam, Anggota Komisi XI DPR RI,  mendesak pemerintah  mengendalikan inflasi pangan karena semakin mengancam daya beli rakyat.

Menurutnya, kenaikan inflasi yang tinggi tersebut semakin mengancam karena bisa mencapai 6-7 persen jika tak dikendalikan.

Hal tetsrbut, kata ria, terlihat dari harga-harga pangan naik cukup tajam pada akhir Oktober 2022 dibandingkan Oktober tahun lalu. 

Dikatakan, beras naik 5 persen, daging sapi 7,5 persen, telur sebesar 23 persen, minyak goreng naik 10,7 persen, cabai rawit 23,3 persen dan pangan lainnya terpantau naik.

“Jika ini tidak terkendali dan tidak diredam, pemulihan ekonomi akan terhambat, inflasi merangkak naik sehingga daya beli turun,” kata Ecky dalam keterangan tertulis kepada media, Selasa (1/11/2022).

Ecky pun menyatakan bahwa selain disebabkan kenaikan harga pangan, ancaman inflasi juga berasal dari pelemahan rupiah. Dikarenakan setiap pelemahan 1 persen rupiah akan berkontribusi atas 0,4 basis poin inflasi.

“Jika kita hitung sejak awal tahun rupiah sudah melemah sebanyak 8,87% , pemerintah dan BI seharusnya bekerja lebih keras,” Politisi PKS tersebut.

Dia mendesak pemerintah fokus menjelang akhir tahun ini untuk menangani inflasi dan dampak-dampaknya. 

“Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun dari sebelumnya 124,7 menjadi 117,2, artinya terjadi penurunan signifikan pada keyakinan konsumen, situasi ini tidak baik karena kita akan menghadapi tantangan lebih berat tahun depan terkait ketidakpastian ekonomi global,” tutup Anggota Badan Anggaran DPR RI ini. (red)

Sumber: dpr.go.id

Baca Juga:  Sosialisasi dan RDP Raperda Pajak dan Retribusi, Bima Arya Sampaikan 4 Substansi