Kabupaten Bogor menjadi satu-satunya di Indonesia yang sudah memiliki Program Sekolah Pemerintahan Desa yang bekerjasama dengan IPB University, sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan di tingkat desa, serta untuk mengoptimalkan dalam mendiagnosa seluruh permasalahan yang ada di masyarakat tingkat desa.
“Ini upaya kita untuk mempercepat pembangunan desa, dengan ilmu yang mereka dapat melalui program Sekolah Pemerintahan Desa ini, Kades dan apartur desa bisa mengaktualisasikan dan mengimplementasikan, untuk mengidentifikasi permasalahan seperti stunting, kemiskinan, Rutilahu dan lainnya. Jadi ada data presisi yang akan dihasilkan dan diarahkan untuk menangani permasalahan yang ada,” terang Plt. Bupati Bogor.
Lanjut Plt. Bupati menegaskan kepada seluruh Kepala Desa agar tidak melakukan pergantian aparatur desa jika terjadi pergantian Kades terutama mereka yang telah lulus melaksanakan Sekolah Pemerintahan Desa baik angkatan 1 dan 2.
“Supaya mengikat langkah kami, akan dituangkan dengan peraturan. Kita sudah cape-cape menyekolahkan dan mendanai, pas ganti Kades ganti juga aparaturnya. Itu tidak boleh terjadi, mereka adalah investasi dan SDM desa yang sangat potensial, jadi jangan sampai diganti,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Plt. Bupati Bogor juga menyatakan terima kasih kepada keluarga besar IPB University yang sudah bekerjasama dan menjadi Kabupaten Bogor pilot project sekolah Pemerintahan Desa pertama di Indonesia.
“IPB ini sangat luar biasa inovasinya, yang saya tahu IPB itu pertanian ternyata bukan, tapi pertanian plus. IPB banyak inovasi yang bisa diaplikasikan untuk bagaimana bisa dikerjakasamakan dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, salah satunya Sekolah Pemerintahan Desa ini. Insyaallah Sekolah Pemerintahan Desa ini juga akan kami selenggarakan di tahun 2023 ini,” tukas Iwan Setiawan.
Kemudian, Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan, tonggak kemajuan Kabupaten Bogor terletak pada kemajuan desa. Oleh karena itu sumber daya manusia aparatur desa ini mutlak untuk menjadi pilar utama dalam pembangunan desa.
Menurutnya, pemanfaatan inovasi IPB dalam data desa presisi dan untuk menunjang data desa presisi inilah kemudian dikembangkan Sekolah Pemerintahan Desa agar aparat desa semakin aware terhadap data, karena data yang baik akan menjadi sumber perencanaan yang baik.
“Data desa yang baik akan menjadi dasar bagi perencanaan desa yang baik, perencanaan desa yang baik jadi perencanaan kecamatan yang baik, pada akhirnya kalau data desa yang baik akan meningkatkan akurasi data nasional sehingga perencanaan nasional semakin baik,” terang Rektor IPB.
Dirjen Bina Pemdes, Eko Prasetyanto menyampaikan apresiasi kepada IPB University dan Pemerintah Kabupaten Bogor yang telah memulai dan menjadi visioner program Sekolah Pemerintahan Desa yang luar biasa, dalam memajukan sumber daya manusia terutama para Kades dan aparatur desa.
“Ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, merubah sikap untuk lebih optimal dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, pelayanan kepada masyarakat desa, pengelolaan keuangan desa dan lainnya. Semoga ini bisa diikuti oleh seluruh desa yang ada di Indonesia,” ungkap Eko. (Taufik/Adenan)