Aksi Capt. Monroe dalam Film "Pertentangan".
Klikpos.net (Sukabumi)-Adat bersendi sarak, sarak bersendi kitabullah versi moderat. Itulah tampaknya imej yang muncul dari Kota Sukabumi kekinian. Kota yang dulu terkesan monoton itu kini tampak lebih moderat dan berwarna tanpa kehilangan jati dirinya sebagai kota relijius. Budaya tradisional berpadu dengan seni modern dalam nafas religi yang kuat menjadi mozaik unik untuk menarik wisatawan lokal maupun luar daerah, bahkan mancanegara.
Hal itu tak lepas dari semua komunitas dan stake holders kota yang bergerak bersama seirama untuk mewujudkan kota jasa yang produktif. Namun bila ditelisik lebih dalam tampaklah peran salah satu pelaku penggerak perubahan itu, yakni, Capt. Monroe.
Capt. Monroe dalam salah satu adegan Film “Pertentangan” (tangkapan layar Youtube).
“Ketika saya pindah tugas ke Kota Sukabumi ini, pertama yang saya lihat adalah ketidaksiapan sumber daya manusianya menghadapi tantangan kota jasa dan perdagangan. Apalagi akses Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) sudah beroperasi. Saya khawatir dalam perkembangannya warga hanya akan jadi penonton. Karena itu saya tergerak untuk mengajak semua komunitas dan stake holder untuk berbuat sesuatu yang produktif. Mereka harus mandiri, menjadi pemain dan jangan hanya sebagai penonton,” ujar AKP Agustinus Manurung, SH, atau lebih beken dikenal sebagai Capt. Monroe yang memulai tugas sebagai Kasat Intelkam di Polres Sukabumi Kota sekitar tahun 2018.
