Klikpos.net/Bogor-Wali Kota Bogor Bima Arya memimpin rapat koordinasi Relawan Pemuda Penanganan Covid-19 di Taman Ekspresi, Sempur, Bogor Tengah, Selasa (27/7/2021). Tampak dalam kegiatan tersebut Ketua KNPI Kota Bogor Sapta Bela Alfaraby, Kepala Dinas pemuda dan Olahraga Herry Karnadi dan para Camat se-Kota Bogor.
Bima Arya menyebut, saat ini yang menjadi prioritas adalah menguatkan dua hal, yakni fokus pada monitoring warga yang sedang melakukan isolasi mandiri dan mempercepat vaksinasi.
“Fokus langkah pertama adalah monitoring warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman), saya meminta laporan dari lapangan apa saja hambatan dan persoalan yang dihadapi para relawan,” ungkap Bima Arya.
“Saya ingin relawan benar-benar fokus pada aspek kesehatan warga isoman jangan sampai kecolongan ada warga isoman yang meninggal, jadi harus dipastikan jangan ada perburukan kondisi,” tambahnya.
Bima menjelaskan, berdasarkan data dari wilayah sekitar 85 persen warga isoman yang meninggal tercatat belum divaksin dan memiliki rata-rata usia di atas 50 tahun serta memiliki komorbid (penyakit penyerta) dengan saturasi oksigen dalam darah di bawah 90.
Untuk itu kepada para relawan, Bima menghimbau, jika ada warga isoman yang memiliki kriteria tersebut agar langsung berkoordinasi dengan Camat, Lurah dan Puskesmas dan jangan biarkan isolasi di rumah.
“Apalagi jika memiliki gejala. Komunikasikan hal tersebut dengan Puskesmas dan yang lainnya. Jika ada fasilitas isolasi yang terdekat silahkan dibawa ke tempat isolasi. Jika tidak ada, monitoringnya dilakukan secara intens, saturasi dan lain-lain,” kata Bima.
Untuk percepatan vaksinasi, lanjut Bima, ditargetkan tuntas dosis pertama pada September 2021.
“Awalnya 7 ribu per hari warga bisa divaksin, terus kami tingkatkan menjadi 15 ribu per hari. Jika pada September tuntas semua, maka Kota Bogor akan jauh lebih aman,” harap Bima.
Pada kesempatan tersebut, Bima Arya menyampaikan perkembangan terbaru data terkait penanganan Covid-19 di Kota Bogor yang menunjukkan tren yang membaik, diantaranya angka ketersediaan tempat tidur isolasi (bed occupancy ratio/BOR) di rumah sakit pada awal penerapan PPKM menunjukkan 85 persen tapi sekarang sudah 65 persen dan tingkat kesembuhan juga meningkat.
“Tapi kondisi ini belum bisa dikatakan aman terkendali. Kita masih harus terus waspada karena kita berhadapan varian delta yang lebih cepat menular. Bagi orang yang sudah di vaksin dampak dari penularan varian delta tidak terlalu dahsyat beda halnya jika belum di vaksin ditambah memiliki komorbid, dampaknya bisa fatal,” ungkap Bima Arya.
Di tempat yang sama, Ketua KNPI Kota Bogor Sapta Bela Alfaraby menyampaikan saat ini jumlah relawan yang terlibat kurang lebih ada 176 relawan, masing masing 36 di Bogor Selatan, 13 di Bogor Utara, 42 di Bogor Barat, 33 di Bogor Tengah, 22 di Bogor Timur dan di Tanah Sareal. (Taufik/Adenan)